Pagi ini, seperti biasa, Papi ke kebun untuk mengecek apakah ada duren yang jatuh. Beberapa hari ini duren banyak yang jatuh akibat angin kencang, dan sayangnya yang jatuh itu sebagian besar yang mentah. Jadi rasionya dari 5 buah , hanya 1 atau 2 buah saja yang bisa dimakan, itupun sudah termasuk beruntung. Nah, kutanya dengan Ma mah, kakak Bapak yang pakar sekali dengan duren (pengalaman lebih dari 50 tahun tentang duren), dan menurut Beliau, duren itu buah awal dan memang kebanyakan busuk ataupun mengkal atau gak enak.
Meskipun begitu, kami tetap mengumpulkan durennya, dan berharap semoga banyak yang bisa masak dan gak busuk. Karena pagi ini kami beruntung dapat 1 buah duren matang yang jatuh dan yang enak rasanya. Dan lumayan lah, dari yang sebelumnya udah diem lama di dapur, ada beberapa yang masak dan setelah dikumpulin (10 buah duren) dapatlah setoples (jenis duren dagingnya tipis, bijinya gede), bisa dibuat sambal duren yang sedaaaaap sekali rasanya. Mirip tempoyak tapi bukan hehehe (Bikin habis nasi banyak hari ini karena makan ini, daun kemangi, dan ikan asin). Gagal diet karbo 😅
Siangnya kami pengen nge Mall, mikirnya mungkin taon baru sepi, tapi ternyata oh ternyata ramenyaaaa, sampai mau masuk aja antriannya panjang, pasti gak dapat parkir. Nah, si Papi lagi kepengen banget dimsum, tapi karena Mami lagi pengen yang lain, jadinya muter muter dulu cari pilihan yang lain, tapi memang kesampaian keinginan Papi, karena semua tempat tempat pada tutup.
Akhirnya kita sampai di Dapur Kepiting dan senangnya lagi, Tameka dan Talita maemnya semangat, syukurlah setelah beberapa hari ini malas maem sampai Papi Maminya pusing tujuh keliling masakin menu.
Dan sorenya angin kencang sekali, jadinya duren banyak yang jatuh dan Alhamdulilah dapat lumayan juga. Dan juga ada panen pisang nipah. Rezeki di awal tahun 2019.
Hasil duren jatuh 3 Januari 2018