SINGKAWANG TRIP PIMITWINS #23MONTH

Riam Eria Singkawang, Love banget! 
Alhamdulilah, Sabtu 17 November kami PimiTwins ke Singkawang, yang awalnya niatnya mau camping dan udah bawa lengkap peralatan semua, tapi batal karena hujan yang awet sampai malam plus Tameka yang demam sesampai di Singkawang. Pengen tau kisah lengkapnya...yuk mari..
Talita yang masih pewe duduk di tengah. 

Ini sekeranjang tahu sumedang
Jadi setelah semalam kami udah packing barang ke dalam mobil, tanggal 17 kami bangun jam 4, trus twins bangun jam 4.50, lanjut mandi dan kami pun berangkat jam 5.15. Enaknya kalo start jam segini, di jalan gak kerasa lama, dan bisa singgah ke banyak tempat. Kami kebetulan belum pada sarapan jadi singgah beli kue tradisional dan tahu di Tahu Sumedang di sekitaran Jungkat. Sekedar info kalo beli tahu disini, rasanya enak, sekeranjang isi 44 buah harganya 40rb. Ada cabe hijau dan sambel cocolnya. Selain itu ada juga beragam jajanan tradisional.  Lumayan bikin kenyang sehingga kamipun sampai di Mempawah trus singgah ke Wisata Mangrove di daerah Pasiran sekitar jam 7.25. Gimana kisah nya? Klik di foto bawah ini.
Udah puas bermain hingga naik ke gardu pandangnya, jam 8.15 kami pun lanjut berkendara hingga tiba di Pantai Gosong tepat pukul 9.30. Terakhir kesini sebelum hamil twins, yang waktu itu rencana kami pengen camping di pulau yang ada di sebrang pantai Gosong. Kisah di pantai gosong bareng twins, bisa di ceki ceki disini.

Kami sekitar 30 menitan di pantai Gosong, kemudian lanjut ke Pantai Batu Payung yang belokasi sama dengan Mimiland, bedanya kalo Mimiland belok kiri, ini belok kanan. Tiba di pantai ini 10.20 dan i not i pantai baru pertama ku kunjungi. Selama ini hanya melihat dari jauh saat mau ke pulau Kabung. Gimana sih asiknya pantai Batu Payung ini, let's check this out.

Nah...akhirnya sampai di Singkawang pukul 11.30  Saatnya makan siang. Kami milih yang paling terdekat dan familiar rasanya serta enak beristirahat. Kuliat di google maps ada Ayam Ulekan, dan pikirku ini logo nya sama dengan di Pontianak, mungkin radanya juga sama. Kami milih di Ayam Ulekan,  tapi sayang, meskipun setauku menunya sama dengan di Pontianak tapi rasanya gak se maknyoss dengan di Pontianak terutama ayam panggangnya. Trus untuk Tom Yam nya harusnya ada udang seperti yang di foto, ternyata gak ada udang ciri khas Tom Yam (karena kami suka nyobain kuliner Tom Yam).  Kami mesan 2 paket yang isi nya ayam panggang, lalapan, es teh dan nasi, trus paket ayam bumbu bali, Tom Yam dan nasi serta 2 gelas es jeruk. Habisnya sekitar 120ribuan untuk ber3, tapi untuk harga masih terjangkau. Lokasinya, parkir, lesehan dan suasananya enak. Mushollanya bersih.  Kemudian kami sekalian sholat zuhur disini. 
Gak sempat motret makanannya, karena dah keburu laper 😅😂
Oh ya, Tameka mulai panas suhu badannya selepas dari pantai Batu Payung. Dan benar saja, sesampai di Singkawang langsung suhunya meningkat, jadinya kami langsung singgah ke Apotek beli obat penurun panas. Aku khawatir banget dan udah kepikiran kalo sikon gak mendukung, mendingan langsung pulang kembali ke Pontianak. Kenapa kami gak nginap aja? Soalnya kami awalnya niat camping, bukan niat mau nginep di hotel. Dan kondisi Tameka memang lebih nyaman kalo pas sakit begini dirumah sendiri.

Melihat kondisi Tameka yang udah turun hangat badannya dan udah enakan, faktor kebanyakan berjemur, kami pun lanjut ke Riam Eria, salah satu pemandian di Singkawang. Masih asri dan belum di kelola. Lokasi di Singkawang Timur, ambil jalan mengarah ke Bengkayang  di daerah Roban terus menuju ke Gunung Poteng, gang Eria ini berada tepat di Samping Kantor CU. Saranku, kalo kesini pengen airnya deras dan puas mandi disini, datang saat musim hujan, kalo musim kemarau hanya cocok buat celupin kaki aja kayanya alias airnya dikit. Kisah seru kami di Pemandian Eria, langsung aja klik disini.
Dan kamipun selesai bermain di Eria, disambut dengan hujan yang lebat sekali. Kami segera menuju ke kota Singkawang, tapi di tengah perjalanan wiper mobil tiba tiba mati dan membuat kami harus mencari bengkel mobil di sepanjang jalan yang kami lewati. Namun kami baru beruntung menemukannya setelah sampai di darrah pasarnya, dekat dengan masjid. Jadilah kami menghabiskan waktu 2.5 jam di bengkel, dan sambil menunggu kami sholat ashar di masjid Raya Singkawang dan sekalian ngilangin bosan dan beli cemilan batagor dan molen beraneka rasa yang hanya berjarak 300 meter dari bengkel mobil. 

Hujan terus membasahi kota Singkawang hingga waktu magrib pun hampir tiba. Mobil udah kelar, motor wipernys rusak, akhirnya diganti. Kami melihat sangat tidak memungkinksn untuk camping di Pasir Panjang 2, karena hingga selesai kami makan malam di Kampoeng Rawit Tepi Sawah jam 19.30, gerimis masih melihatkan ke awetannya. Oh ya, di Kampus Rawit ini kami memesan paket Nila, paket Bebek, nasi goreng seafood, es teh, serta jus Kedondong. Yang paling berkesan itu rasa rasa jus kedondongnya, seger abis. Top rasanya. Trus sayur tumis genjernya juga enak. Utk keseluruhannya sekitar 160 an ribu. Oh ya, kalo pesen paket, udah termasuk sayur, tapi kami gak tau makanya jadi pesen sayur genjer.
Seporsi ini sekitar 45 ribu udah pajak
Lanjut cerita,  Karena masih gerimis dan udah malam, kami memutuskan pulang kembali ke Pontianak, dan tiba pukul 23.30 dengan selamat dan lancar diperjalanan. Alhamdulillah.