#12 Penyimpangan Seksual , Pencegahan dan Solusinya












Bismillahirrohmanirrohiim...
Saya Paras sebagai  moderator dari kelompok 8, akan memandu para pemateri kita hari ini, 19 Agst'19...
Ada mb @⁨Yeni rosalin⁩
Mb @⁨Ria rizky Bunsay⁩  dan mb @⁨Febri Dwi Matrikulasi 5 Iip⁩ 😍

Sudaahhh siaappp....
Yang sudah hadir, silahkan 🙋🏻
Yang masih sibuk dengan urusan domestik juga dipersilahkan 👩🏻‍🍳🥰

Banyak penderita kelainan seksual tidak menyadari dan tidak memahami kelainan seksual yang diderita. Padahal kondisi ini bisa membuat orang-orang di sekitarnya merasa terganggu. Penderita kelainan seksual juga kerap merasa tidak nyaman, namun tak mampu melawannya, bahkan tidak tahu bagaimana cara menghindari dan mengatasinya.

Dalam dunia kedokteran, gangguan atau perilaku seksual menyimpang yang muncul secara berulang kali disebut parafilia. Disebut menyimpang karena hasrat dan perilaku ini umumnya melibatkan suatu bentuk aktivitas, objek, baik orang atau benda, maupun situasi yang pada kondisi normal tidak merangsang secara seksual

*Penyimpangan Seksual pada Objeknya*

*a. Homoseksual*

Suatu hubungan baik bermusuhan atau bersahabat dengan satu anggota dari jenis kelamin yang sama
*b.    Lesbian*

Sebuah hubungan emosional yang melibatkan rasa, cinta, dan kasih sayang dua manusia yang memiliki jenis kelamin sama. Pemahaman ini sama dengan pemaknaan kata homoseksual. Hanya, pada homoseksual belum mengacu kepada jenis kelamin tertentu dan masih bersifat luas. Sedangkan lesbi lebih dimaknai bahwa pelaku aktivitas sejenis tersebut berasal dari kaum wanita
*c.    Bestiality*

Adalah bentuk penyimpangan orientasi seksual individu dimana kepuasan hubungan seksual menggunakan hewan sebagai media penyalur dorongan atau rangsangan seksual. Pada kasus semacam ini penderita tidak memiliki orientasi seksual terhadap manusia.
*d.    Necrophilia*

Adalah bentuk penyimpangan orientasi seksual dimana kepuasan seksual melalui kontak fisik yang bersifat merangsang atau hubungan seksual dengan media partner jenasah atau orang yang telah wafat
*e.    Pedophilia*

Kelainan seksual dimana individu yang telah dewasa memiliki orientasi pencapaian kepuasan seksual melalui cara hubungan fisik atau hubungan seks yang bersifat merangsang dengan anak-anak di bawah umur. Biasanya pedofil (orang yang melakukan penyimpangannya) memlilih anak perempuan yang berumur diantara 8-10 tahun, sedangkan untuk anak laki-laki berkisar antar 10-12 tahun

*f.    Fetisisme*

Penderita kelainan ini memiliki minat seksual yang terkait dengan bagian tubuh yang hidup seperti rambut perempuan atau obyek-obyek mati seperti pakaian dalam perempuan sehingga eksistansi kepuasan seksual berkisar pada mencium, memainkan atau mengecap benda-benda tersebut

*g. Incest*

Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dengan anak perempuan, ibu dengan anak laki-laki, saudara laki-laki dengan saudara perempuan sekandung

*h.  Zoophilia*

Merupakan kelainan dimana orang akan senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan. Hewan tersebut disetubuhi atau dilatih untuk merangsang secara seksual orang yang bersangkutan.

*i. Geronthopilia*

Suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut.

*j.    Urophilia/Urophagia*

Merupakan orientasi seksual dimana penderita sangat terobsesi dengan urine, dimana kepuasan seksual dapat diperoleh melalui tindakan aktif seperti mengencingi atau pasif seperti dikencingi.

*k.    Coprophilia/Coprophagia*

Kelainan orientasi seksual yang berhubungan dengan obsesi terhadap kotoran (lebih tepatnya : feses)

*Penyimpangan Seksual pada Caranya*
*a.    Sadisme*

Penderita sadisme seksual terus-menerus memiliki fantasi dan mendapatkan kepuasan seksual dari menyiksa pasangannya secara psikologis dan fisik, seperti memerkosa, menyiksa, atau bahkan membunuh. Dengan melakukan perilaku ini, penderita merasa berkuasa terhadap korbannya. Pelaku sadisme dapat dikenai hukuman pidana dan perlu mendapat perawatan intensif dari psikiater.
*b.    Masokisme*

Penderita masokisme meraih kepuasan seksual ketika dia mendapat kekerasan, baik secara verbal atau nonverbal, seperti digigit, diikat, atau dipermalukan dengan kata-kata tertentu. Penderita masokisme dapat menyayat atau membuat luka bakar pada dirinya. Seringkali orang dengan kelainan masokisme mencari pasangan yang meraih kepuasan seksual dengan melakukan kekerasan (sadisme).
c.    Sadomasokisme

Sadomasokisme merupakan gabungan dari sadisme seksual dan masokisme seksual yang melibatkan 2 orang dalam aktivitas seksual. Disebut sebagai sadomasokisme karena ada orang yang melakukan peran sebagai seorang yang sadistis (yang memberikan rasa sakit) serta ada yang berperan sebagai masokistis (yang menikmati rasa sakit). Namun tidak jarang pasangan yang berperilaku sadomasokisme sering bertukar peran.
*d.    Exhibisionisme*

Perilaku ketika seseorang kerap mempertontonkan organ kelamin pada orang asing. Orang ini punya kecenderungan ingin membuat orang asing terkejut, takut, atau terkesan dengan perilakunya tersebut. Meski biasanya tidak diiringi dengan tindakan lebih lanjut,seperti penyerangan terhadap orang lain, namun ada kalanya orang ini berani melakukan masturbasi di tempat umum sambil memperlihatkan kemaluannya.
*e.    Tranvestic Fetisisme*

Perilaku pria heteroseksual yang suka berpakaian dan berdandan selayaknya wanita untuk membangkitkan fantasi atau gairah seksual. Agar tidak ketahuan, sebagian pria yang menderita kelainan ini, mendapatkan kepuasan dengan menggunakan pakaian dalam wanita, di balik pakaian yang digunakan sehari-hari.
*f.    Hypersexsuality*

Penyimpangan seksual ditandai dengan tingginya keinginan untuk melakukan hubungan seksual dan sulitnya mengontrol keinginan seks. Orang yang mengalami hiperseks memang susah disembuhkan tetapi bukan berarti tak mungkin. Seseorang yang tergolong pecandu seks adalah orang yang memiliki kelainan dorongan seksual, dan tidak bisa mengendalikan hasrat tersebut.
*g.    Voyeurisme*

Perilaku meraih kepuasan seksual dengan mengintip atau mengamati orang yang sedang berganti pakaian, mandi, atau melakukan aktivitas seksual. Pengintip tidak bertujuan menjalin kontak seksual dengan korban. Umumnya penderita kondisi ini hanya melakukan masturbasi sambil mengintip.
*h.    Sodomi*

Penyimpangan seksual yang dialami oleh pria yang suka berhubungan seksual melalui organ anal atau dubur pasangan seksual baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
*i.    Frotteurisme*

Penderita froteurisme memiliki kecenderungan untuk menggesek organ kelaminnya pada tubuh orang asing, termasuk di tempat umum. Kelainan seksual ini paling sering ditemui pada pria dengan dengan rentang usia 15-25 tahun dengan perilaku yang cenderung pemalu.

https://youtu.be/V8LL0sOnDn4
*Parafilia lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Sampai saat ini penyebab pasti parafilia belum diketahui.*
Meski begitu, *ada beberapa kondisi yang diduga bisa memicu parafilia*, antara lain:

💗 *Trauma pada masa kecil, misalnya pelaku pernah mengalami pelecehan seksual dari orang lain.*

💗 *Kesulitan mengekspresikan perasaan dan sulit memulai hubungan dengan orang lain.*

💗 *Berulang kali mendapatkan aktivitas seksual yang menyenangkan terhadap situasi dan objek tertentu, sehingga terbentuklah penyimpangan seksual pada situasi dan objek tersebut.*
"Mencegah lebih baik daripada mengobati"

Penyimpangan seksual adalah perilaku yang tidak terpuji karena melanggar aturan agama, moral dan norma masyarakat. Selain itu perilaku tersebut dapat merugikan kesehatan jasmani dan mental pelaku maupun masyarakat bahkan binatang di sekitarnya.

 Untuk itu perlu upaya pencegahan yang sungguh-sungguh, apalagi media digital masa kini semakin tidak terkontrol aksesnya, yang berdampak pada mudahnya konten seksual diakses dan dikonsumsi anak-anak.

Di zaman digital seperti sekarang, adalah tidak memungkinkan untuk mensterilkan anak-anak dari konten-konten seksual yang dapat memicu penyimpangan. Maka untuk mencegah, bukan dengan mensterilkan namun memberi penguatan atau imun pada anak.

Penguatan yang pertama dan utama adalah dari keluarga (internal)

Lalu didukung oleh pemerintah dan lingkungan masyarakat termasuk lingkungan sekolah (eksternal)

[19/08, 09:47] Delyanet Miipb5 Kalbarteng: Klo hetero ini kan sembunyi2 ya mba. Klo yg jelas2an pake baju wanita (kyk bencong2 itu) hetero juga kah, atau homo?
[19/08, 09:50] Febri Dwi Matrikulasi 5 Iip: Tergantung mba, bisa hetero atau homo, balik lagi ke orientasi seksualnya. Seperti Tata Dado, itu hanya untuk keperluan manggung, tapi orientasi seksual normal
[19/08, 09:51] Febri Dwi Matrikulasi 5 Iip: Kalo yg orientasi seksualny homo, cenderung jd transgender

Nah, untuk poin 3-penguatan ilmu agama dan praktek ibadah yang baik dan konsisten yang dibiasakan dari dalam rumah-Apa saja Pembiasaan Islami untuk mencegah penyimpangan seksual yang harus dididik sejak dari rumah?

*a. Menundukkan Pandangan*
Apabila anak sudah terbiasa menundukan pandangan dengan yang haram sejak kecil, dan dia tumbuh dengan kebiasaan itu, kemampuan dia untuk melawan hal-hal yang menimbulkan gairah seks akan lebih besar.

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadist qudsi, “Pandangan adalah panah beracun dari panah-panahnya iblis, barang siapa yang meninggalkannya karena takut kepada-Ku, niscaya Aku akan menggantikannya dengan keimanan, dia akan mendapatkan manis iman dalam hatinya.” (H.R. Al-Hakim)

*b. Memisahkan Tempat Tidur*

Rasulullah saw bersabda , “Perintahkan anak-anak kalian sholat ketika usia 7 tahun, dan pukulah (untuk mendidik) mereka (jika mwninggalkan sholat) ketika usia 10 tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

*c. Mencegah berduaan dan bercampur dengan lawan jenis yang bukan muhrim.*

 Rasulullah saw bersabda, “Tidak boleh berduaan antara laki-laki dan perempuan (yang bukan muhrimnya), karena yang ketiganya adalah setan.”

*d. Kewajiban memakai hijab dan tidak mempertontonkan perhiasan*
Anak perempuan harus diajarkan dan dimotivasi untuk mengenakan hijab. Sering terjadi pria yang terlalu sering melihat aurat wanita menjadi tidak peka lagi terhadap aurat wanita sehingga pria menjadi 'melambai' seperti yang terjadi pada designer pria di dunia fashion.

*e. Memberi peringatan dengan membacakan ancaman siksa bagi Pelaku Penyelewengan Seksual*
Ancaman dan azab bagi pelaku penyimpangan seksual amat mengerikan. Anak-anak sebaiknya selalu dingatkan agar menghindari hal tersebut.

*f. Konsentrasi pada masalah ibadah*
Sibukkan anak-anak dengan ibadah, tegakkan sholat, hafalkan Quran, tahajud, puasa dan sebagainya.

*g. Memperbanyak kesibukan pada waktu remaja*

Perlunya diarahkan para remaja pada kegiatan-kegiatan keremajaan yang lebih positif dalam menghabiskan waktu luangnya.  Karena salah satu cara yang dapat dilakukan oleh remaja untuk dapat terus berada dalam lingkaran kebaikan adalah dengan melakukan aktivitas atau kegiatan positif dan bermanfaat, seperti berorganisasi.

(Sumber: buku "ABG Islami, kiat-kiat Mendidik Anak dan Remaja", Muhammad Syarif Ash-Shawwaf)

Untuk poin 4 sendiri,sudah dibahas di kelompok sebelumnya tentang fitrah seksualitas..kami hanya menambah sedikit.

Pendidikan seks pada anak dimulai dari hal-hal yang mendasar, dan dilanjutkan pada tahap berikutnya disesuaikan dengan tingkat usia dan kebutuhan setiap tingkatan, yaitu :

*Usia 6-9 tahun:*
 diajarkan adab minta izin dan menjaga pandangan

*Usia 10-14 tahun:* anak dijauhkan dari hal-hal yang erat kaitanya dengan hubungan seks, dan diajarkan kepadanya pengetahuan dasar tentang tanda baligh dan mandi besar.

*Usia 15-16 tahun :*
Anak-anak diajarkan tentang hakikat hubungan seksual, dan macam-macam cairan yang keluar dari kemaluannya (wadi, mazi, mani), dan bagi perempuan haid, istihadhoh, shafrah dan kudrah.
Anak-anak mesti diperingatkan akan bahaya seks bebas dan menyimpang, azab Allah di akhirat nanti, maupun pnyakit dan bahaya sosial di dunia.
Tanamkan pada jiwa anak akan rasa takut kepada Allah swt, pengawasan pada diri-Nya.
Ceritakan kepada anak contoh-contoh teladan yang saleh seperti kisah:
Nabi Yusuf A.S ketika digoda oleh seorang istri penguasa namun ia tetap teguh, kisah Al-Miski yang melumuri dirinya dengan kotoran agar selamat dari godaan seorang wanita, kisah Nabi Luth, dll.

(Sumber: buku "ABG Islami, kiat-kiat Mendidik Anak dan Remaja", Muhammad Syarif Ash-Shawwaf)

Dari segi agama, dalam hal ini Islam, solusi/penanganannya adalah sebagai berikut:
1.Memperkuat iman & aqidah
2.Mencari lingkungan & teman yang baik
3.Memperbanyak ibadah (dzikir, tilawah, puasa, sholat)
4.Memperbaiki akhlaq
5.Terapi/Bimbingan konseling islami

Dari sisi orang tua, solusi/penanganannya adalah sebagai berikut:
1. Orang tua perlu melakukan pendekatan yang baik dengan cara jangan langsung memarahi/menyalahkan anak dan mengatakan ini salah atau dosa
2. Orang tua memberikan pendidikan seks lebih awal, khususnya penjelasan akibat negatif gangguan seksual tersebut
3. Melakukan kegiatan kesehatan dan rekreasi bersama anak
4. Mencegah anak dan melarangnya menonton pornografi
5. Mewaspadai dan melindungi anak dari trauma dan kejahatan seks
6. Periksa ke ahli psikiater atau psikolog untuk mengatasi masalahnya dan membantu memecahkan masalah emosi dan tingkah lakunya

Dari segi medis, solusi/penanganannya adalah sebagai berikut:
1. Konseling
2. Psikoterapi, antara lain psikoterapi individu untuk mengubah perilaku dan terapi keluarga.
3. Obat-obatan, untuk mengurangi fantasi dan kecenderungan perilaku menyimpang, seperti antidepresan dan anti androgen.
4. Terapi hormon, untuk mengurangi dorongan seksual dan perilaku berbahaya.
5. Terapi penyalahgunaan minuman keras dan obat-obatan, jika penderita juga bermasalah dalam hal tersebut.

Silakan simak juga video berikut
 https://youtu.be/2E6F8V4D2_s

Silahkan dicerna yaa...

Jadi kesimpulannya, Penyimpangan seksual bisa dicegah jika keluarga memberikan pondasi primer perkembangan anak, karena awal mula pergaulan anak adalah dalam keluarga.  Baik buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik dan buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak.
Sebelum terjadi / sebelum semakin parah yaa...
Jika sudah dewasa, faktornya tentu dari dalam diri sendiri dulu (sadar akan kodrat, sadar akan dosa)
Kemudian ikhtiar mencari lingkungan yg baik...

Demikian ya... presentasi dari kami...
Berikut Daftar pustaka tambahan dari Buku:
Prayitno, Irwan. 2002, _24 Jam Bersama Anak, Masalah Perkembangan Anak, Psikoterapi dan Konseling._ Pustaka Tarbiatuna, Bekasi.

Ronosulistyo, Hanny & Amiruddin, Aam. 2004. _Seks Tak Sekedar Birahi, Panduan Lengkap Seputar Kesehatan Reproduksi: Tinjauan Islam dan Medis._ Granada, Bandung.

Alhamdulillah... tidak terasa ya, sudah lebih dari 1,5 jam kita bersama...
Selamat beraktivitas kembali 😍
Terimakasih kepada para narasumber kita yang sangatt kereennn... mb @⁨Yeni rosalin⁩ , mb @⁨Ria rizky Bunsay⁩ & mb @⁨Febri Dwi Matrikulasi 5 Iip⁩ , 🥰

Terimakasih banyak yang sudah menyimak...
Semoga ada manfaat...
Kami mohon maaf apabila ada yang kurang & ada salah...🙏🏻🙏🏻
Wassalamu'alaikum...