Mendidik Dengan Bijak

*Mendidik dengan Bijak*
By Ikha Primarinda

Terharu ketika membaca kisah Bill Porter, seorang salesman yang mengidap celebral palasy atau kelumpuhan otak. Namun, ia berhasil melampaui orang-orang muda dan normal di perusahaannya. Itu berkat ibunya. Setiap Bill Porter menjajakan dagangannya, ibunya selalu memberi bekal roti yang bertuliskan *Sabar dan Gigih*. Seketika Bill Porter merasakan dorongan semangat dari ibunya.

Kisah Bill Porter sungguh menginspirasi. Terkadang, orangtua ingin cepat mengajarkan sesuatu sehingga menggunakan kekuatan mengancam, memarahi dan menghukum. Padahal menurut para ahli pendidikan, cara seperti itu justru efeknya tidak baik. Perasaan anak terabaikan dan kadang menimbulkan luka pengasuhan.

Karena itu, penting mengajari anak dengan berbagai cara, antara lain dialog, cerita, nasihat yang berkesan, perumpamaan, humor, memperlihatkan gambar dan membuat surat.

Sungguh, menjadi orang tua itu seni. Seni dalam mendidik anak secara bahagia. Semoga kita bisa lebih luwes dalam mendidik anak-anak kita

Referensi :
- Widayanti, I.S. 2016. Bahagia Mendidik, Mendidik Bahagia. Jakarta: Arga Tilanta


"*Setiap pilihan mempunyai Konsekuensi.
Jika kita tidak menyukai pilihan dan konsekuensinya, kita harus mencari Pilihan baru dengan konsekuensi baru*"


Robert T. Kiyosaki